* WELCOME *


SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA,SEMOGA BERMANFAAT

Selasa, 22 Mei 2012

* MENYIMPULKAN ISI BACAAN *

Setiap teks berita mengandung pokok-pokok berita yang dapat diperoleh dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut!

  1. Apa yang terjadi? (what)
  2. Di mana peristiwa itu terjadi? (where)
  3. Kapan peristiwa itu terjadi? (when)
  4. Siapa yang mengalami? (who)
  5. Mengapa hal itu terjadi? (why)
  6. Bagaimana peristiwa itu terjadi? (how)
Perlu kamu ketahui bahwa selain berisi pokok-pokok berita, suatu berita juga berisi sejumlah informasi sebagai penjelas. Secara bersamaan, keduanya membentuk berita yang lengkap dan utuh.
Untuk menyimpulkan dan melaporkan isi berita, kamu dapat merangkum pokok-pokok informasi yang sudah kamu catat. Dengan menggunakan kalimatmu sendiri, informasi tersebut dapat diubah menjadi beberapa kalimat. Sementara itu,
dalam menyampaikan laporan hasil mendengarkan berita, kamu perlu memerhatikan topik utama informasi, waktu dan tempat terjadinya, serta hasil penyerapan informasi.

Sabtu, 05 November 2011

..:: CARA MENULIS DAFTAR PUSTAKA ::..

”<bDaftar pustaka atau biasa juga disebut bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul-judul buku, artikel, makalah, dan bahan-bahan dalam bentuk lainnya yang dijadikan sumber atau rujukan untuk sebuah buku atau bentuk tulisan lain. Bagi sebagian orang, daftar pustaka mungkin tidak tertalu penting untuk dituliskan. Namun bagi orang yang bergelut di bidang akademik dan concern terhadap ilmu pengetahuan, daftar pustaka merupakan hal yang perlu diperhatikan. Para calon sarjana, ilmuwan, peneliti, dan lain-lain akan menuliskan sebuah daftar pustaka di akhir tulisan mereka. Dengan sendirinya, mereka juga harus tahu bagaimana cara menulis daftar pustaka dengan benar apabila mereka membuat sebuah karya. Sebuah karya yang menuliskan daftar pustaka akan bisa dilihat kembali apakah sumber aslinya berkaitan dengan karya tersebut. Sekaligus melalui daftar pustaka, pembaca bisa memperluas pengetahuannya dengan referensi tersebut yang ditulis di akhir karya. Fungsi Daftar Pustaka Fungsi dari daftar pustaka berbeda dengan catatan kaki. Catatan kaki digunakan untuk menunjuk kepada sumber dari sebuah pernyataan yang digunakan pada tulisan. Dalam hal ini, catatan kaki lebih terperinci dengan menyebutkan sumber seperti penulis, judul buku, dan di halaman berapa sumber itu diambil. Berbeda dengan itu, daftar pustaka lebih bersifat keseluruhan. Daftar pustaka memberikan informasi yang lengkap mengenai penulis, judul buku, tahun terbit, kota terbit, dan nama penerbit.

..:: GAGASAN UTAMA/IDE POKOK ::..

Salah satu pokok bahasan dalam pelajaran bahasa Indonesia baik di SD, SMP, maupun SMA adalah mengenai Gagasan Utama dalam Paragraf. Nama lain dari gagasan utama adalah ide pokok, gagasan pokok, atau ide sentral. Gagasan utama adalah ide atau tema yang menjiwai paragraf tersebut. Artinya, paragraf yang bersangkutan hanya membahas tentang itu, bisa memperdalam, atau memberi contoh-contohnya. Sifat gagasan utama adalah umum. Ketika membaca paragraf, temukan kalimat yang bermakna umum, jangan mencari yang maknanya khusus atau spesifik. Jika kamu sudah menemukannya, berarti kamu sudah mendapatkan gagasan utamanya. Tidak sulit bukan? Selalu dan selalu dalam ulangan ataupun ujian nasional, ada pertanyaan mengenai gagasan utama ini. Berarti, ini adalah pokok bahasan yang penting. Pertanyaannya bisa berupa menanyakan letak gagasan utamanya, ataupun menanyakan apa gagasan utamanya. Mari kita bahas satu per satu. Di manakah letak gagasan utama dalam sebuah paragraf? Kalian harus membayangkan sebuah paragraf yang terdiri dari beberapa kalimat. Karena sebenarnya syarat paragraf yang baik memang harus terdiri dari beberapa kalimat, di mana ada gagasan utama yang tertuang dalam kalimat utama atau kalimat pokok, dan ada beberapa kalimat penjelas, yang memperjelas gagasan utama tersebut.

..:: PARAGRAF INDUKTIF,DEDUKTIF DAN CAMPURAN ::..

Pengertian Paragraf Induktif Teks induktif dikembangkan dari sesuatu yang bersifat khusus, lebih spesifik, menjadi suatu kesimpulan yang bersifat umum, lebih luas. Akan tetapi, kita harus hati-hati dalam menarik kesimpulan menggunakan pola induktif karena kesimpulan umum yang diambil belum tentu dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, agar kesimpulan yang diambil sesuai dengan kenyataan, data, fakta, bukti, referensi, dan keterangan lain yang dijadikan dasar pengambilan kesimpulan haruslah lengkap dan akurat. Contoh : Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku. Itulah beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional Kalimat utama dari paragraph adalah kalimat yang di garis bawahi, dan kalimat itu berada diakhir paragraf sesuai dengan ciri-ciri dari paragraph induktif. •

Senin, 03 Mei 2010

Distribusi geografis

Bahasa Indonesia dituturkan di seluruh Indonesia, walaupun lebih banyak digunakan di area perkotaan (seperti di Jakarta dengan dialek Betawi serta logat Betawi).
Penggunaan bahasa di daerah biasanya lebih resmi, dan seringkali terselip dialek dan logat di daerah bahasa Indonesia itu dituturkan. Untuk berkomunikasi dengan sesama orang sedaerah kadang bahasa daerahlah yang digunakan sebagai pengganti untuk bahasa Indonesia.

[sunting] Kedudukan resmi

Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting seperti yang tercantum dalam:
  1. Ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 dengan bunyi, ”Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
  2. Undang-Undang Dasar RI 1945 Bab XV (Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan) Pasal 36 menyatakan bahwa ”Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”.
Dari Kedua hal tersebut, maka kedudukan bahasa Indonesia sebagai:
  1. Bahasa kebangsaan, kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa daerah.
  2. Bahasa negara (bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia)

Jumat, 30 April 2010

Sejarah

Lihat pula Sejarah bahasa Melayu.

[sunting] Masa lalu sebagai bahasa Melayu

Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia dari cabang bahasa-bahasa Sunda-Sulawesi, yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern.
Kerajaan Sriwijaya dari abad ke-7 Masehi diketahui memakai bahasa Melayu (sebagai bahasa Melayu Kuna) sebagai bahasa kenegaraan. Lima prasasti kuna yang ditemukan di Sumatera bagian selatan peninggalan kerajaan itu menggunakan bahasa Melayu yang bertaburan kata-kata pinjaman dari bahasa Sanskerta, suatu bahasa Indo-Eropa dari cabang Indo-Iran. Jangkauan penggunaan bahasa ini diketahui cukup luas, karena ditemukan pula dokumen-dokumen dari abad berikutnya di Pulau Jawa[8] dan Pulau Luzon.[9] Kata-kata seperti samudra, istri, raja, putra, kepala, kawin, dan kaca masuk pada periode hingga abad ke-15 Masehi